MATERI 1 : DESIGNING AUTHENTIC ASSESSEMENT IN CHEMISTRY EDUCATION




HAKIKAT PENILAIAN OTENTIK

       Pembelajaran dalam kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat dan potensis siswa agar berkompeten, berkarakter dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Dalam kegiatan tersebut, guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan dengan karakteristik pembelajaran abad 21. Penilaian kemajuan belajar/keterampilan abad 21 meliputi KWHLAQ, yaitu : what do i know?, what do i want know?, how do i find out?, what have i learned?, what action will i take?, what new question do i have? Jika proses belajar siswa berdasarkan ini maka target capaian penerapan kurikulum akan meningkat. Belajar dapat diartikan sebagai interaksi sosial yang menghasilkan keterampilan berkreasi, berkolaborasi, berkomunikasi, kompetitif, literat dan berimprovisasi.
        Penilaian otentik adalah melaksanakan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai macam cara yang berhubungan dengan tugas guru yakni menilai sejauhmana keberhasilan pembelajaran. Penilaian autentik adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya  dengan cara mensimulasikan situasi yang didapat di dalam dunia nyata. Menurut American Library Association, Penilaian autentik didefinikasikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.
        Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri khusus. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Dalam penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaiain autentik harus mencerminkan dunia nyata.

      Penilaian otentik bertujuan untuk menilai kemampuan siswa terkait dengan dunia nyata, yakni bagaimana siswa mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilannya ke dalam tugas-tugas nyata. Dengan penilaian otentik, akan diperoleh informasi yang akurat untuk melihat kemampuan siswa. Penilaian otentik merupakan suatu penilaian penampilan siswa dalam berbagai aktivitas tertentu. Newman dan Wehlage (1993: 12) menyatakan bahwa penilaian otentik adalah proses pengumpulan data di mana siswa memahami dan menghasilkan pengetahuan yang bermakna.
     Menurut Custer (2000: 24), penilaian otentik berpengaruh positif terhadap pengajaran dan pembelajaran. Dengan penilaian otentik siswa akan terdorong untuk mengembangkan pemikiran yang lebih kritis dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam belajar, karena penilaian otentik menuntut siswa melibatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan mengkoordinasi pengetahuan yang lebih luas dalam menyelesaikan pekerjaan, tugas-tugas atau permasalahan yang dihadapi.
          Berikut beberapa karakteristik penilaian autentik, yakni:
         - Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, pencapaian kompetensi terhadap satu kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester (sumatif).
    - Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, menekankan pencapaian kompetensi keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan kompetensi yang sifatnya hafalan dan ingatan.
      Berkesinambungan dan terintegrasi, merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi siswa.
       -  Dapat digunakan sebagai feed back, dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif.
Pada intinya, hasil penilaian otentik siswa oleh guru dilakukan sebagai bahan evaluasi baik sumatif maupun formatif demi perbaikan proses belajar mengajar sehingga capaian tujuan pembelajaran dan tujuan penerapan kurikulum 2013 revisi meningkat.


JENIS PENILAIAN OTENTIK
         Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Adapun jenis penilaian autentik yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, sikap dan keterampilan adalah sebagai berikut :

a. Penilaian Sikap(afektif)
      Masalah penilaian sikap pada kurikulum 2013 sebelumnya (sebelum revisi) dilakukan sepenuhnya oleh guru. Namun, kini setelah dilakukan pembenahan penilaian sikap menjadi tanggung jawab guru agama dan PKN. Penilaian sikap masuk kedalam komponen ( KI-1) Contoh muatan yang masuk kedalam KI-1 adalah : ketaatan beribadah, bersikap jujur, berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan tugas, serta toleransi dalam beribadah. Sedangkan contoh sikap sosial yang masuk kedalam ranah KI-2 antara lain: sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melalui penilaian observasi, penilian diri, penilaian antar teman dan jurnal.
· Observasi.  Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan  indera, baik secara langsung mapun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
· Penilaian diri. Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta perserta didik untuk mengemukakan  kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.
·     Penilaian antar teman. Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai sikap dan keseharian antar teman.   
    ·  Jurnal catatan guru. Merupakan catatan pribadi guru di luar dan di dalam kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa.

b. Penilaian Pengetahuan (kognitif)
        Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini :
-  Tes tulis.
- Tes Lisan
      - Penugasan

c. Penilaian Keterampilan (psikomotor)
         Aspek penilaian keterampilan dapat dinilai dari :
     - Penilaian kinerja
         - Penilaian proyek
     - Penilaian portofolio

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENDESAIN PENILAIAN OTENTIK

         Menurut Bahrul Hayat (2004), penerapan penilaian otentik harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
(a) Proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran;
(b) penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata;
(c) penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;
(d) penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua
aspek dari tujuan pembelajaran.
         Sementara itu Moon, et al., (2005: 120) menyatakan bahwa penggunaan penilaian otentik, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(a) difokuskan pada isi yang esensial;
 (b) secara mendalam terarah pada masalah;
(c) fleksibel dan mudah dilaksanakan;
(d) difokuskan pada kemampuan untuk menghasilkan suatu produk atau kinerjar;
 (e) mengembangkan kekuatan dan keahlian siswa;
 (f) mempunyai kriteria yang disepakati antara guru dan siswa;
(g) menyediakan berbagai cara di mana siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya;
(h) memerlukan penskoran.
yang difokuskan pada esensi tugas.

DESAIN PENILAIAN OTENTIK

       Pembelajaran yang saya pilih untuk desain ini yakni dengan melakukan eksperimen sederhana faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Desain penilaian otentik yang saya susun merupakan desain penilaian hanya untuk materi faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu). Karena KI, KD sudah ditentukam melalui kurikulum maka yang saya cantumkan hanya indikator saja. Disini yang saya fokuskan kepada apa yang akan saya nilai bukan bagaimana cara penskoran dan penghitungannya. Penilaian yang saya pilih untuk didesain yakni penilaian paa ranah afektif dengan meelakukan penilaian melalui observasi dengan format yang saya buat dalam tabel, untuk ranah kognitif saya desain dengan menggunakan tes essay, sedangkan ranah psikomotor melalui pengamatan aktivitas siswa dinilai dengan check-list. Untuk materi faktor yang mempengaruhi laju reaksi ini siswa sebelumnya harus menguasai materi prasyarat yakni laku reaksi serta teori tumbukan sehingga tiap bagian dari informasi yang didapat dari proses pembelajaran dapat berintegrasi dan terkoneksi satu sama lain sehingga pengetahuan yang didapat dari hasil pembelajaran dapat bermakna.

PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
Kelas                    : XI MIA
Materi                   : Faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu)
Indikator     : 1. Membandingkan laju reaksi suatu zat dengan suhu berbeda melalui                                  eksperimen/percobaan
                                 2.  Merancang percobaan/ekperimen pengaruh suhu terhadap laju reaksi

No.
Aspek yang dinilai

Skor
1
Persiapan
Merancang alur/prosedur percobaan pengaruh faktor suhu terhadap laju reaksi

Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Menyusun serta menata alat dan bahan sesuai dengan urutan prosedur yang telah dirancang

2
Pelaksanaan
Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya dan sesuai prosedur

3
Kegiatan akhir praktikum
Membersihkan alat yang sudah tidak digunakan lagi

Menata kembali alat yang digunakan ke tempat semula

Membuang bahan yang digunakan sesuai dengan kriterianya

Kebersihan individu

Total

Penskoran dilakukan dengan menggunakan rubrik berskala likert ataupun check-list( jika teramati mendapat point 1 dan tidak 0)

PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Kelas                   : XI MIA
Materi                   : Faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu)
Indikator              : Menunjukkan sikap ilmiah pada saat diskusi, presentasi dan eksperimen

No.
Nama
Aspek yang dinilai
Total skor
Kerja sama
Bertanggung
jawab
disiplin
santun
proaktif
responsif
komunikatif
1
Yin








2
rini








3
Dst...








Dengan ketentuan : 1 = kurang 2 = cukup  3 = baik    4 = sangat baikPenilaian dinilai menggunakan skala likert 1-4

PENILAIAN RANAH KOGNITIF
Kelas     : XI MIA
Materi : Faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu)
Tes essay (uraian)
Indikator              :   - Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi
                                 - Membandingkan laju reaksi zat dengan suhu berbeda
                                 - Mengaitkan antara pengaruh suhu dengan teori tumbukan
                           - Mengimplikasikan pengaruh suhu terhadap laju reaksi dengan contoh disekitar yang dapat di eksperimenkan
Soal : dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan, jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan    bahasa dan pandangan kalian sendiri!
                1. bagaimana pendapat kalian mengenai pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
                2. bagaimana kaitan antara suhu, laju reaksi dan teori tumbukan?
                3. jika suhu diturunkan akankah laju reaksi bisa meningkat? Berikan alasan
            4. berikan contoh konsep pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari?

No.
Kemampuan siswa yang dinilai
skor
1
Siswa dapat menjabarkan jawaban pertanyaan dengan detail dan runut

2
Siswa dapat menghubungkan pengaruh suhu,laju reaksi dan teori tumbukan menurut persepsinya berdasarkan eksperimen yang dilakukan

3
Siswa mampu secara kreatif menawarkan pemecahan case baru berdasarkan logika berpikir, konsep yang ditemukan sesuai dengan materi dan hasil percobaan

4
Siswa dapat menjabarkan implikasi konsep pengaruh suhu, laju reaksi serta teori tumbukan yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

Untuk penskoran dilakukan dengan menggunakan rubrik soal essay (namun disini fokus hanya pada apa yang akan dinilai)

REFERENSI :

PERMASALAHAN :
1. menurut anda, seberapa pentingkah peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan? berikan opini anda.
2. menurut anda dari beberapa jenis penilaian otentik yang disebutkan pada penjelasan diatasi, manakah penilaian krusial yang harus dilakukan guru  untuk menilai siswa secara objektif dari aspek kognitif, afektif dan psikomotornya?
3. menurut anda bisakah penilaian otentik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa dilakukan dalam waktu yang bersamaan? Efektifkan hal tersebut untuk dilakukan?

Comments

  1. Menjawab permasalah pertama, menurut saya penilaian autentik ini sangat efektif dalam mengukur keberhasilan belajar karena penilaian terukur untuk ketiga aspek keterampilan seperti sikap, pengetahuan dan keterampilan lalu setiap individu memiliki penilaian yang berbeda-beda sehingga guru dapat menilai secara rinci dari masing-masing individu. Dari penilaian itu bisa digunakan dalam mengevaluasi setiap model pembelajaran sehingga pembelajaran apa yang sesuai dan efektif agar bisa meningkatkan presetasi peserta didik

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya setuju dengan pendapat fannya, menambahkan bahwa penilaian otentik ini memiliki tujuannya yaitu: perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif
      dan juga penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

      Delete
  2. menurut saya untuk menjawab permasalahan no 1 peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan sangat penting karena penilaian autentik dilaksanakan secara kontinu dalam kontek lingkungan belajar atau dunia nyata yang bermakna, sehingga merefleksikan pengalaman belajar sesungguhnya. Informasi ini diperoleh melalui portofolio, observasi, eksprimen, dan jurnal selama pembelajaranyang dapat memberikan gambaran kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Penilaian autentik mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik agar mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari.Pada penilaian autentik, guru tidak hanya menilai kognitif peserta didik saja, tetapi juga afektif dan psikomotornya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. penilaian otentik sangat diperlukan dalam pembelajaran. penilain secara terus -menerus dibutuhkan untuk selalau mengevaluasi pembelajaran. penilaian ini juga mendorong siswa agar bisa lebih baik dalam pembelajran.

      Delete
  3. Menjawab pertanyaan no 1, penilaian otentik sangatlah penting karena penilaian yang dilakukan dalam suasana non-threatening. Penilaian ini berupa proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sependapat, jika pertanyaannyamenurut anda, seberapa pentingkah peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan?
      .
      Sangat penting karna penilaian yg dilakukan selain untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran yg dilakukan, dapat jga digunakan sebagai alat untuk evaluasi demi perbaikan pembelajaran kedepannya.

      Delete
  4. Menjawab pertanyaan no 2 Menurut saya dalam penilaiam otentik itu sudah menjadi satu kesatuan paket lengkap di antaranya kognitif afektif dan psikomotor. Jadi jika salah satu tidak dilakukan maka penilaian otentik belum selesai. Jadi smua bentuk penilaian otentik adalah sangat baik dan sangat penting di lakukan karena mareka merupaka suatu rangkaian yg harus di lakukan guru selama proses penilaian. Jika hanya salah satu yg di perhatikan maka itu belum bisa di katakan penilaian otentik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar yang disampaikan oleh dian bahwa penilaiam otentik tersebut sudah menjadi satu kesatuan. Jadi jika salah satu tidak dilakukan maka penilaian otentik belum terlaksana dengan maksimal. Jadi smua bentuk penilaian otentik adalah sangat baik dan sangat penting di lakukan karena mareka merupaka suatu rangkaian yg harus di lakukan guru selama proses penilaian. Jika hanya salah satu yg di perhatikan maka itu belum bisa di katakan penilaian otentik.

      Delete
  5. menjawab permasalahan yang kedua, menurut anda dari beberapa jenis penilaian otentik yang disebutkan pada penjelasan diatas, manakah penilaian krusial yang harus dilakukan guru untuk menilai siswa secara objektif dari aspek kognitif, afektif dan psikomotornya?
    menurut saya ya semuanya, ketiga-tiganya tidak ada yang begitu penting, sanat penting ataupun tidak penting karena semuaaspek penting dan dituntut penilaiannya di dalam kurikulum sekarang yaitu kurikulum 2013. Dalam berbagai artikel telah jelas menyebutkan bahwa Kurikulum 2013 menitikberatkan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga komponen tersebut secara eksplisit dinyatakan dalam kompetensi inti yang harus dimiliki siswa.jika harus dimiliki siswa artinya harus juga dilakukan penilaian dari ketiga aspek tersebut, bukan salah satu .

    ReplyDelete
  6. saya akan menjawab pertanyaan pertama :
    menurut anda, seberapa pentingkah peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan? berikan opini anda.

    Menurut pendapat saya penilaian otentik baik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan sangatlah penting dalam pembelajaran karena dalam mengukur suatu ketercapaian pembelajaran dapat dilakukan dengan penilaian otentik.Tujuan penilaian otentik adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata, di mana keterampilan-keterampilan tersebut digunakan. Penilaian otentik juga dapat digunakan untuk mengetahui informasi yang sebenar-benarnya tentang kemampuan atau kompetensi peserta didik.

    ReplyDelete
  7. Menjawab pertanyaan no 1, penilaian otentik sangatlah penting karena penilaian yang dilakukan untuk menilai dari banyak aspek, tidak hanya aspek kognitif saja, namun juga ditonjolkan aspek psikomotor dan afektif siswa.

    ReplyDelete
  8. menurut pendapat saya pada pertanyaan kedua semua penilaian sama krusialnya. karena aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang dapat membentuk opini/kesimpulan mengenai siapa siswa itu, meskipun memang nilai dari aspek tersebut tidak dapat digabung.
    3. menurut anda bisakah penilaian otentik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa dilakukan dalam waktu yang bersamaan? Efektifkan hal tersebut untuk dilakukan?
    bisa-bisa saja, jika guru mampu mengelola dan memprediksi bagaimana penilaian tersebut berlangsung. guru bisa meminta pihak sekolah Untuk memasang cctv atau meminta guru pendamping yg nantinya akan menilai kinerja siswa

    ReplyDelete
  9. penting karna pada penilaian otentik, untuk kognitif lebih baik diarahkan kepada soal tertulis, untuk psikomotor diarahkan ke lembar observasi kinerja dan portofolio, untuk afektif bisa mengikuti model pembelajaran yang digunakan biasanya menggunakan lembar observasi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts