MATERI 7 : RUBRIK PENILAIAN OTENTIK KREATIVITAS SISWA
RUBRIK
PENILAIAN OTENTIK KREATIVITAS SISWA
KREATIVITAS
Kreativitas
adalah seni membuat koneksi dan mengajarkan kita bahwa segala sesuatu di alam
semesta terhubung. Dengan kata lain, kreativitas mengumpulkan ide-ide bersama
dan menampilkannya dengan cara yang belum pernah ada. Salah satunya melihat
sekeliling dan menjelajahi dunia di sekitar, semua yang dilihat dan didengar
menjadi saling terkait sehingga dapat menciptakan sesuatu yang benar-benar
baru. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas
merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia.
Treffinger (dalam Reni Akbar Hawadi, dkk, 2001:13) mengatakan bahwa tidak ada
seorang pun yang tidak memiliki kreativitas.
Pada
dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif.
Kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat.
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan
perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi
manusia.
Kreativitas
yang tinggi disertai dengan rasa ingin tahu yang besar dan haus akan tantangan
berpikir membuat seseorang gemar melakukan eksplorasi sehingga kreativitas,
bakat dan kecerdasan dapat berkombinasi dalam meningkatkan prestasi dan hasil
belajar siswa. Munandar (2012:49) mengemukakan teori yang mendasari proses
terbentuknya suatu kreativitas yaitu teori Wallas tentang tahap-tahap proses
kreatif dan teori tentang belahan otak kiri dan kanan (hemisphere theory).
Hemisphere theory mengatakan bahwa otak manusia itu menurut fungsinya terbagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak
kanan (right hemisphere) (Danim, 2013:133). Belahan otak kiri mengarah kepada
cara berpikir konvergen (convergent thinking) dan berkaitan dengan IQ
seseorang, sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berpikir divergen atau
berpikir menyebar (divergent thinking) yang berkaitan dengan EQ seseorang. Otak
kiri cenderung kepada cara berpikir secara kritis dan analitis sedangkan otak
kanan cenderung kepada cara berpikir kreatif. Pada proses pengembangan
kreativitas seseorang, otak kiri dan otak kanan bekerja secara bersamaan namun
yang lebih mendominasi adalah kerja belahan otak kanan dengan kata lain
kreativitas merupakan hasil dari proses berpikir kritis dan kreatif.
Menurut
Agustina (2011:1), pada umumnya anak yang kreatif, dan kritis dapat memecahkan
masalah, karena diawali dari berpikir kritis terlebih dahulu yang berpikir
secara cepat dan rasional kemudian dia mampu berpikir kreatif dimana berpikir
kreatif mampu menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda namun tetap bisa
diterima, dari pemikiran tersebut anak akan dapat memecahkan masalah yang ada.
Rochmad (2013:5) berpendapat bahwa karakter kritis dan karakter kreatif
merupakan salah satu komponen pendidikan karakter yang dapat dibangun melalui
pembelajaran di sekolah. Untuk membangun karakter kreatif diperlukan karakter
kritis. Sebaliknya siswa yang berkarakter kreatif dia berkarakter kritis.
Karakter kritis dan karakter kreatif seperti dua sisi mata uang logam yang
terkait erat antara satu dengan yang lainnya. Seluruh manusia adalah pemikir
kritis dan kreatif, hasil pemikiran kritis dan kreatif itulah yang disebut kreativitas.
Kreativitas merupakan suatu
konstruk yang multidimensional, terdiri dari berbagai dimensi yaitu dimensi
kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian) dan
dimensi psikomotor (keterampilan kreatif). Masing-masing dimensi meliputi berbagai
kategori, seperti dimensi kognitif dari kreativitas yaitu berpikir divergen
yang mencakup antara lain, kelancaran, keluwesan, orisinal dalam berpikir,
kemampuan untuk berpikir mendetail.
Dari penjelasan diatas dapat
dikatakan bahwa kreativitas merupakan hasil dari proses yang terjadi pada
sistem kognisi individu yaitu berpikir kreatif, tampak pada sikap yang
ditunjukkannya melalui tindakan dan mencirikan kepribadian individu tersebut.
Jadi jelaslah bahwa kemampuan berpikir kreatif (kognitif) dan keterampilan
berpikir kreatif (afektif dan psikomotor) merupakan bagian dalam pengembangan
kreativitas. Dengan kata lain cakupan kreativitas lebih luas dibandingkan
dengan kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan berpikir kreatif .
Dalam studi-studi faktor analisis
seputar ciri-ciri utama dari kreativitas, Guilford (1959) membedakan antara aptitide dan non-aptitude traits yang
berhubungan dengan kreativitas. Ciri-ciri aptitude
dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan
(fleksibilitas), orisinalitas, elaborasi yang dioperasionalisasikan dalam
bentuk berpikir divergen. Namun pruduktivitas kreatif tidak sama dengan
produktivitas divergen. Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi
kreatif ikut ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude
atau afektif (Munandar, 2012:11).
Menurut Davis (2012:259)
ciri-ciri aptitude meliputi
kelancaran, fleksibilitas, keaslian, dan elaborasi sedangkan ciri-ciri non-aptitude meliputi rasa ingin
tahu,bersikap imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sikap berani
mengambil resiko. Berikut ciri-ciri aptitude
dan non-aptitude serta penjelasannya.
1. Ciri-ciri
kemampuan berpikir kreatif (aptitude)
- Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, ide, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan, memberikan saran dan selalu memikirkan lebih dari satu kemungkinan penyelesaian
- Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang bervariasi, mampu melihat masalah dari perspektif berbeda dan mampu mengubah pola pikir.
- Keaslian atau Orisinalitas adalah mampu melahirkan gagasan baru dan unik, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian, mampu memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri.
- Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperbaiki, memperhalus, menyempurnakan, menerapkan ide sehingga menjadi lebih baik dan menarik dibandingkan sebelumnya.
2. Ciri-ciri
afektif (non-aptitude)
a. Rasa ingin tahu yaitu selalu terdorong
untuk mengetahui lebih banyak, mengajukan banyak pertanyaan, selalu
memperhatikan orang, objek, dan situasi serta peka dalam pengamatan dan ingin
mengetahui/meneliti.
b. Imajinatif yaitu mampu membayangkan
bahkan memperagakan hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi akan tetapi
mengetahui perbedaan antara imajinasi dan kenyataan.
c. Merasa tertantang yaitu mecari banyak
kemungkinan,merasa terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit, dan lebih
tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
d. Sikap berani mengambil resiko yaitu
tidak takut gagal atau mendapat kritikan dan berani memberikan jawaban meskipun
belum tentu benar dan teguh dalam mempertahankan pendapat.
(di blog ini aspek non-aptitude yang saya ambil hanya rasa ingin tahu,
bersikap merasa tertantang dan berani mengambil resiko)
Berikut adalah kisi-kisi aspek kreativitas:
Aspek Kreativitas
|
Indikator
|
|
Aptitude
|
1.
Keterampilan Berpikir Lancar
|
Mencetuskan banyak gagasan, jawaban,
saran dalam penyelesaian masalah
|
2.
Keterampilan berpikir luwes(fleksibilitas)
|
Menghasilkan gagasan yang bervariasi
|
|
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut
pandang yang berbeda
|
||
3.
Keterampilan berpikir orisinil(orisinalitas)
|
Mencetuskan masalah, gagasan atau
hal-hal yang tidak terpikirkan orang lain
|
|
Menciptakan ide-ide atau hasil karya
yang berbeda dan betul-betul baru
|
||
4.
Keterampilan berpikir detail
(elaborasi)
|
Mengembangkan atau memperkaya
gagasan orang lain
|
|
Mengungkapkan cara kerja yang
ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan
|
||
Membuat laporan dengan
detail dan berbeda
(untuk indikator ini lebih
dijabarkan pada ranah psikomotor/melalui portofolio)
|
||
Non-aptitude
|
5.
Rasa ingin tahu
|
Keinginan untuk mencari tahu,
mendalami pengetahuan lebih dalam
|
Mempertanyakan segala sesuatu
|
||
6.
Bersikap merasa tertantang
|
Melibatkan diri dalam tugas yang
diberikan
|
|
7.
Berani mengambil resiko
|
Percaya diri dalam mengerjakan sesuatu
|
RUBRIK
PENILAIAN OTENTIK KREATIVITAS
Pada rubrik penilaian kreativitas siswa ini, saya menyusunnya menjadi 3 aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk kognitif khusus untuk melihat Aptitude siswa, sedangkan afektif untuk melihat Non-Aptitude siswa. Nah, psikomotor untuk menilainya melalui portofolio yang disusun oleh siswa (didalam portofolio yang disusun siswa keterampilan aptitude siswa juga dapat dinilai).
ASPEK KOGNITIF
Soal uraian ini merupakan soal uraian terstruktur yang harus dikerjakan oleh siswa satu per satu yang tiap
jawaban soal 1 dan lainnya akan berkaitan baik dari segi jawaban dan bagaimana
jawaban itu nantinya dinilai.
berikut soal uraiannya:
berikut soal uraiannya:
Salah satu kegiatan pramuka adalah perkemahan dan penyalaan api
unggun, biasanya untuk menyalakan api unggun menggunakan ranting kayu yang
berukuran kecil, dan tidak menggunakan balok kayu besar. apa yang dapat diamati
dari proses pembakaran ranting kayu an balok kayu besar?
Jika kalian telah menjawab pertanyaan diatas maka pertanyaan lainnya
yang akan muncul yakni:
1. bagaimana pendapat anda tentang fenomena tersebut? Mengapa
demikian?
2. bagaimana hubungan antara ukuran, luas permukaan dan laju reaksi?
3. teori apa saja yang mendukung bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh
luas permukaan?
4. berikan fakta dan data serta teori pendukung yang relevan!
5. alasan apa yang tepat yang dapat kalian simpulkan dari data/fakta
serta teori pendukung yang telah didapatkan
6. apakah benar bahwa ukuran kayulah yang mempengaruhi cepat lambatnya
kayu tersebut terbakar? Berikan pendapat anda jika benar/salah dan berikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
7. tuliskan kesimpulanmu dari jawaban atas pertanyaan 1-6 yang telah
kamu jawab!
Berikut rubrik soal uraian yang telah saya susun:
Aptitude
|
Aspek
|
Butir
soal
|
Deskripsi
skor
|
Keterampilan
Berpikir Lancar
|
apa yang dapat diamati dari proses pembakaran
ranting kayu dan balok kayu besar?
|
Skor 4 siswa mencetuskan
semua kemungkinan jawaban seperti berikut:
·
Dari proses pembakaran ranting kayu dan balok
kayu besar didapat bahwa kayu cepat habis terbakar jika ukurannya kecil
·
Dari proses proses pembakaran ranting kayu dan
balok kayu besar pembakaran merupakan contoh reaksi kimia
·
Dari proses pembakaran ranting kayu dan balok
kayu besar didapatkan bahwa api pada balok kayu lebih besar dibandingkan
dengan pada ranting kayu
·
Dari proses pembakaran ranting kayu dan balok
kayu besar diketahui bahwa luas permukaan ranting kayu lebih besar daripada
luaspermukaan balok kayu
Skor 3 jika siswa menulis
3 dari 4 jawaban dari kriteria skor 4
Skor 2 jika siswa menulis
2 dari 4 jawaban dari kriteria skor 4
Skor 1 jika siswa menulis
1 dari 4 jawaban dari kriteria skor 4
|
|
3. teori apa saja yang mendukung bahwa laju
reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan?
|
Skor 4 jika siswa dapat
mencetuskan semua kemungkinan jawaban berikut:
·
Teori tumbukan
·
Teori luas bidang sentuh
·
Teori Lavoisier
Skor 3 jika siswa hanya
menyebutkan 2 teori saja
Skor 2 jika siswa hanya
menyebutkan 1 teori
Skor 1 jika siswa tidak menyebutkan
teori namun hanya berdasarkan asuminya sendiri saja.
|
||
|
4. berikan fakta dan data serta teori pendukung
yang relevan!
|
Skor 4 jika siswa dapat
mencetuskan lebih dari 3 contoh dalam kehidupan sehari-hari dan didukung
teori yang relevan
Skor 3 jika siswa hanya
mencetuskan 2 contoh dalam kehidupan sehari-hari dan didukung teori yang
relevan
Skor 2 jika siswa hanya
mencetuskan 1 contoh dalam kehidupan sehari-hari dan didukung teori yang
relevan
Skor 1 jika siswa hanya
mencetuskan teori tanpa contoh dalam kehidupan sehari-hari
|
|
Keterampilan
berpikir luwes(fleksibilitas)
|
2. bagaimana hubungan antara ukuran, luas
permukaan dan laju reaksi?
|
Skor 4 jika siswa
mencetuskan semua kemungkinan jawaban berikut:
· hubungan ukuran benda dengan luas permukaan
yakni semakin kecil ukuran benda semakin besar luas permukaannya
· hubungan antara luas permukaan dan laju reaksi
yakni semakin luas permukaan suatu benda maka laju reaksinya akan semakin
cepat
· hubungan antara ukuran dan laju reaksi yakni
tidak ada
· mengemukakan hubungan antara ukuran, luas
permukaan dan laju reaksi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari
Skor 3 jika siswa hanya
mecantumkan 3 dari 4 jawaban kriteria skor 4
Skor 2 jika siswa
mencantumkan 2 dari 4 jawaban kriteria skor 4
Skor 1 jika siswa hanya mencantumkan salah satu
dari 4 jawaban kriteria skor 4
|
|
|
6. apakah benar bahwa ukuran kayulah yang
mempengaruhi cepat lambatnya kayu tersebut terbakar? Berikan pendapat anda
jika benar/salah dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
|
Skor 4 jika siswa
mengemukakan semua kemungkinan jawaban berikut:
·
siswa menyanggah faktor ukuran yang mempengaruhi
laju reaksi
·
siswa memberikan contoh yang mendukung sanggahannya
·
siswa menyebutkan teori yang mendukung
sanggahannya
Skor 3 jika siswa hanya mengemukakan 2 dari 3 jawaban
kriteria skor 4
Skor 2 jika siswa hanya
mengemukakan 1 dari 3 jawaban kriteria skor 4
Skor 1 jika siswa
membenarkan pernyataan pada pertanyaan
|
|
Keterampilan
berpikir orisinil(orisinalitas)
|
7. tuliskan kesimpulanmu dari jawaban atas
pertanyaan 1-6 yang telah kamu jawab!
|
Skor 4 jika siswa
mengemukakan kesimpulan dengan jelas,
berbeda dari siswa lain, dan menyebutkan contoh yang belum pernah ada(baru),
didukung sumber yang bervariasi
Skor 3 jika hanya 2 dari 3
kriteria skor 4 yang siswa cantumkan
Skor 2 jika hanya salah satu dari 3 kriteria skor 4
yang siswa cantumkan
Skor 1 jika siswa hanya
menyimpulkan asal-asalan
|
|
|
1. bagaimana pendapat anda tentang fenomena
tersebut? Mengapa demikian?
|
Skor 4 jika siswa mampu
mengaitkan antara fenomena yang terjadi tersebut dengan teori tumbukan, laju
reaksi dan luas permukaan dengan akurat,
lengkap dan berbeda dari siswa lain
Skor 3 jika siswa hanya mengaitkan mengaitkan
antara fenomena yang terjadi tersebut dengan teori tumbukan dan laju reaksi dan
luas permukaan dengan akurat, lengkap
tapi sama dengan siswa lain
Skor 2 jika siswa hanya mengaitkan antara fenomena
yang terjadi tsb dengan luas permukaan dan laju reaksi
Skor 1 jika siswa tidak
menjawab
|
|
Keterampilan
berpikir detail (elaborasi)
|
5. alasan apa yang tepat yang dapat kalian simpulkan dari data/fakta
serta teori pendukung yang telah didapatkan
|
Skor 4 siswa mengemukakan
alasan didukung oleh fakta/data dan teori yang memadai dengan tepat dan
akurat
Skor 3 siswa mengemukakan
alasan didukung oleh fakta/data dan teori yang memadai namun kurang tepat
Skor 2 siswa mengemukakan alasan didukung oleh
fakta/data dan teori yang seadanya dan masih kurang tepat
Skor 1 siswa hanya
mengemukakan alasan berdasarkan pendapatnya saja tanpa didukung data/fakta
serta teori
|
ASPEK AFEKTIF
Berikut rubrik lembar observasi
untuk menilai aspek afektif siswa:
No.
|
Aspek
non-aptitude
|
Indikator
|
Deskripsi
skor
|
1.
|
Rasa ingin tahu
|
1.
Keinginan untuk mencari tahu, mendalami pengetahuan lebih dalam.
|
Skor 4 jika siswa menganalisis
data menggunakan sumber internet, buku, bertanya pada guru/teman
|
Skor 3 jika siswa menganalisis data menggunakan 2
sumber saja
|
|||
Skor 2 jika siswa menganalisis
data dengan bertanya pada guru/teman saja
|
|||
Skor 1 jika siswa
tidak menganalisis data menggunakan sumber internet, buku, bertanya
pada guru/teman
|
|||
2.
Mempertanyakan segala sesuatu
|
Skor 4 jika siswa mencetuskan
lebih dari 3 pertanyaan yang relevan dengan materi faktor yang mempengaruhi
laju reaksi (luas permukaan)
|
||
Skor 3 jika siswa mencetuskan 2 pertanyaan yang
relevan dengan materi faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan)
|
|||
Skor 2 jika siswa mencetuskan
1 pertanyaan yang relevan dengan materi faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(luas permukaan)
|
|||
Skor 1 jika siswa
tidak bertanya
|
|||
2.
|
Bersikap merasa tertantang
|
3.
Melibatkan diri dalam tugas yang diberikan
|
Skor 4 jika siswa tekun
melaksanakan percobaan yang ditandai dengan siswa fokus, teliti, bekerja dengan
penuh semangant
|
Skor 3 jika siswa menunjukkan 2 dari 3 tanda pada
kriteria skor 4
|
|||
Skor 2 jika siswa hanya
menunjukkan 1 dari 3 tanda pada kriteria skor 4
|
|||
Skor 1 jika siswa
tidak menunjukkan tanda apapun
|
|||
3
.
|
Berani mengambil resiko
|
4.
Percaya diri dalam melakukan sesuatu
|
Skor 4 jika
siswa menunjukkan sikap berani dalam
menyampaikan pendapat, yakin dengan pendapatnya, dan siap menerima kritikan
teman
|
Skor 3 jika siswa menunjukan 2
dari 3 tanda pada kriteria skor 4
|
|||
Skor 2 jika siswa menunjukkan 1
dari 3 tanda padda kriteria skor 4
|
|||
Skor 1 jika siswa tidak
menunjukkan tanda apapun
|
Berikut format penilaiannya:
Tanggal :
Kelas :
Materi :
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi (faktor luas permukaan)
No.
|
Nama
siswa
|
Aspek
Non-Aptitude
|
Total
skor
|
Catatan
dari guru
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||||
1
|
Rini
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Imeng
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Wiwid
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Cici
|
|
|
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
|
|
|
|
...
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
·
Skor maksimal 16 dan skor minimal 4
·
Indikator 1 dan 2 untuk aspek rasa ingin tahu, 3
untuk aspek bersikap merasa tertantang, dan 4 untuk sikap berani mengambil
resiko.
Berikut rubrik penilaian
portofolionya:
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Deskripsi
Skor
|
Dimensi
kreativitas
|
1
|
Profil percobaan/ Judul percobaan dan tujuan
|
4
|
Judul percobaan, hari/tanggal , tujuan serta tempat pelaksanaan
percobaan tercantum lengkap
|
Pada tujuan percobaan dapat kita nilai keterampilan berpikir lancar/fluency siswa (menentukan gagasan
tentang tujuan percobaan yang telah dilaksanakan)
|
3
|
Hanya 3 point dari kriteria skor 4 yang tercantum
|
|||
2
|
Hanya 2 point dari kriteria skor 4 yang tercantum
|
|||
1
|
Hanya 1 point dari kriteria skor 4 yang tercantum
|
|||
2
|
Manfaat Percobaan
|
4
|
Mencantumkan 3 atau lebih manfaat percobaan
|
Pada tujuan percobaan dapat kita nilai keterampilan berpikir lancar/fluency siswa (menentukan gagasan tentang tujuan
percobaan yang telah dilaksanakan)
|
3
|
Hanya Mencantumkan 2 manfaat percobaan
|
|||
2
|
Hanya Mencantumkan 1 manfaat percobaan
|
|||
1
|
Tidak mencantumkan manfaat percobaan
|
|||
3
|
hipotesis Percobaan
|
4
|
Menuliskan 3 atau lebih hipotesis dari percobaan
|
Pada penyusunan hipotesis dapat kita nilai keterampilan berppikir
luwes dan lancar siswa
|
3
|
Hanya menuliskan 2 hipotesis percobaan
|
|||
2
|
Hanya menuliskan 1hipotesis percobaan
|
|||
1
|
tidak menuliskan manfaat percobaan
|
|||
4
|
Kajian Teori/Teori Pendukung
|
4
|
Mencantumkan 2 sumber dari jurnal dan 2 dari buku
|
Pada kajian teori yang dapat kita nilai yakni dalam siwa menghadirkan
konsep dan teori pendukung yang berasal dari sumber berbeda dari siswa lain (originality)
|
3
|
Hanya mencantumkan 3 sumber referensi
|
|||
2
|
Hanya mencantumkan 1-2 sumber referensi
|
|||
1
|
Tidak mencantumkan sumber referensi
|
|||
5
|
Alat dan Bahan
|
4
|
Semua alat dan bahan yang digunakan dicantumkan sesuai urutan kerja
|
Pada alat dan bahan ini dapat dinilai bagaimana siswa dapat menngemukakan
alternatif alat atau bahan yang digunakan (jika tidak tersedia) (flexibility/berpikir luwes)
|
3
|
alat dan bahan yang digunakan dicantumkan tidak berurutan
|
|||
2
|
Hanya alat/ bahan saja yang dicantumkan 9tidak kedua-duanya)
|
|||
1
|
Tidak mencantumkan alat dan bahan
|
|||
6
|
Prosedur Kerja
|
4
|
Prosedur kerja disusun sistematis dalam bentuk bagan lengkap dan rapi
|
Dari prosedur
kerja dapat dinilai bagaimana cara siswa mengungkapkan langkah kerja dari
tiap kegiatan yang dilakukan selama praktikum dengan sistematis (elaboration/berpikir mendetail)
|
3
|
Prosedur kerja disusun dalam bentuk bagan sistematis namun tidak rapi
|
|||
2
|
Prosedur kerja tidak disusun dalam bentuk bagan namun sistematis
|
|||
1
|
Prosedurnya tidak sistematis
|
|||
7
|
Data Hasil Pengamatan
|
4
|
Data hasil pengamatannya jelas, lengkap dan sistematis
|
Dari data hasil pengamatan dapat dinilai keterampilan berpikir lacar
siswa (fluency) dalam mengungkapkan
data hasil percobaan dengan jelas
|
3
|
Data hasil pengamatan jelas dan lengkap namum tidak ssitematis
|
|||
2
|
Data hasil pengaatan jelas namun tidak lengkap dan sistematis
|
|||
1
|
Data hasil pengamatan tidak jelas, tidak lengkap dan sistematis
|
|||
8
|
Pembahasan/ Diskusi
|
4
|
Mengaitkan hasil pengamatan didukung teori yang lengkap dengan
grafik/gambar
|
Dari pembahasan dan diskusi dapat dinilai keterampilan berpikir
lancar(fluency) siswa dalam menganalisis data dan
menuliskan diskusi dengan jelas dan lancar/fasih
|
3
|
Mengaitkan hasil pengamatan dengan teori pendukung namun tidak
menggunakan gambar/grafik
|
|||
2
|
Hanya membahas data hasil pengamatan saja
|
|||
1
|
Tidak mengaitkan hasil pengamatan didukung teori yang lengkap dengan
grafik/gambar
|
|||
9
|
Kesimpulan
|
4
|
Mencantumkan lebih dari 2 point kesimpulan
|
Dari kesimpulan dapat dinilai keterampilan berpikir luwes (flexibility) siswa dalam mengemukakan
kesimpulan sebagai jawaban atas hasil percobaan yang dilakukan
|
3
|
Mencantumkan hanya 2 point kesimpulan
|
|||
2
|
Mencantumkan hanya 1 point kesimpulan
|
|||
1
|
Tidak menyimpulkan hasil percobaan
|
|||
10
|
Daftar Pustaka
|
4
|
Mencantumkan lebih dari 3 sumber referensi
|
|
3
|
Mencantumkan hanya 3 sumber referensi
|
|||
2
|
Mencantumkan hanya 2 sumber referensi
|
|||
1
|
Mencantumkan hanya 1 sumber referensi
|
Skor maksimal 40 dan skor minimal 10, skala yang digunakan yakni skala Likert 1-4.
Berikut format penilaian portofolionya:
Berikut format penilaian portofolionya:
FORMAT PENILAIAN
PORTOFOLIO/LAPORAN PRAKTIKUM SISWA
Materi :
Laju Reaksi (faktor luas permukaan)
Kelas :
Kelompok :
Anggota : 1. 3.
2. 4.
Judul Percobaan : Faktor luas permukaan yang
mempengaruhi Laju Reaksi
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Profil/ judul percobaan dan tujuan
|
|
2
|
Manfaat Percobaan
|
|
3
|
Hipotesis Percobaan
|
|
4
|
Kajian Teori/Teori Pendukung
|
|
5
|
Alat dan Bahan
|
|
6
|
Prosedur Kerja
|
|
7
|
Data Hasil Pengamatan
|
|
8
|
Pembahasan/ Diskusi
|
|
9
|
Kesimpulan
|
|
10
|
Daftar Pustaka
|
|
Total
|
|
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
REFERENSI:
(sumber utama yakni skripsi rini wahyu fajriani pada tahun 2017 yang
berjudul “analisis keterlaksanaan model
inkuiri terbimbing dan korelasinya dengan kreativitas siswa di SMAN Titian
Teras”)
PERMASALAHAN:
1. Menurut
anda, apakah rubrik penilaian yang saya susun ini sudah meng-cover indikator
kreativitas yang saya pilih? Berikan alasan.
2. Menurut
anda, sudah cukup memenuhi kriteria SMART kah deskripsi/kriteria skor yang saya buat (pada
tes uraian)? Ataukah ada yang perlu ditambahkan? Mohon berikan kritik dan
saran.
3. Menurut
anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian
kreativitas ini?
Menurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
ReplyDeleteMenurut saya impact yang mungkin muncul yaitu berpengaruh besar terhadap totalitas kepribadian siswa, karna kreativitas belajar sangat penting bagi perkembangan siswa. Walaupun saat ini masalah kreativitas belajar siswa sudah mendapat perhatian begitu besar oleh pemerintah dengan adanya perbaikan kurikulum pendidikan yang lebih memfokuskan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa. Namun, dalam pelaksanaannya di sekolah-sekolah masih sangat memprihatinkan. Pembelajaran masih cenderung menghambat pertumbuhan dan perkembangan kreativitas belajar siswa. Untuk itu kreativitas sangat diperlukan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia ini.
saya sependapat dengan rini alfiah. bahwasanya kreatifitas berpengruh terhadap kepribadian siswa. namun kepribadian akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan sempurna jika suasana belajar yang kondusif, dan keadaan psikis siswa yang bagus.
DeleteMenurut anda, apakah rubrik penilaian yang saya susun ini sudah meng-cover indikator kreativitas yang saya pilih? Berikan alasan.
ReplyDelete.
Rubrik yang anda buat sudah dapat mengcover dari ketiga aspek kogntif, psikomotorik, dan afektif. Namun disini saya belum melihat dengan jelas landasan anda membuat soal-soal atau penilaian tersebut. Sebaiknya dijabarkan dulu KI, KD, dan Indikatornya serta Aspek berpikir kreatifnya agar pembaca menajdi tahu indikator pembelajaran berpikir kratif seperti apa yang ingin dicapai. Perancangan rubrik sudah dikaitkan dalam materi kimia. Namun tidak bisa dipahami karena tidak ada KI, KD, indikator.
Menurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
.
Saya setuju kepada rini mungkin kepada pembelajaran aktif. Karena dengan pertanyaan saja dirancang dapat membuat siswa ingin tahu dan merasa tertantang. Dengan diterapkannnya aspek berpikir luwes yang mengarahkan siswa mengeluarkan gagasan sebanyak-banyaknya membuat pembelajaran ini menjadi aktif apalagi saat diskusi.
Menurut anda, apakah rubrik penilaian yang saya susun ini sudah meng-cover indikator kreativitas yang saya pilih? Berikan alasan.
DeleteSaya sependapat dengan sudari rifani, sudah dapat mangcover, karna pada rubrik yg dibuat kak rini telah mencantumkan aspek kreativitas, butir soal serta deskripsi skornya juga cukup jelas, alangkah lebih baik di cantumkan juga KD, Indikator dan Aspek kreatifitasnya.
Menurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
ReplyDeletesiswa memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu hal yang baru berdasarkan data, informasi/unsur-unsur/karya-karya yang telah ada sebelumnya, dalam menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir serta mengelaborasi suatu gagasan.
Impact yang akan dirasakan pasti akan nampak kepada siswa dlaam pembelajaran aktif. Dimana siswa nntinya akan terbiasa dengan proses pembelajaran yang aktif. Dan memicu siswa untuk belajar dkt dgn kehidupan sehari hari. Siswa mampu dalam pengambilan keputusan. Dan berani mengambil resiko.
ReplyDeleteMenurut anda, apakah rubrik penilaian yang saya susun ini sudah meng-cover indikator kreativitas yang saya pilih? Berikan alasan.
ReplyDeletemenurut saya sudah dapat mengcover indikator kreativitas
3. Menurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
impact nya yang mungkin muncul adalah siswa dapat melatih kemampuan berkreasi melalui berpikir kreatif, dan berkreasi dengan tubuh mwreka
saya akan menjawab pertanyaan kk rini :
ReplyDeleteMenurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini ?
saya sependapat dengan teman-teman berpengaruh besar terhadap totalitas kepribadian siswa, akan nampak kepada siswa dalam pembelajaran aktif. Dimana siswa nntinya akan terbiasa dengan proses pembelajaran yang aktif. Dan memicu siswa untuk belajar dkt dgn kehidupan sehari hari. Siswa mampu dalam pengambilan keputusan. kreativitas belajar sangat penting bagi perkembangan siswa. Walaupun saat ini masalah kreativitas belajar siswa sudah mendapat perhatian begitu besar oleh pemerintah dengan adanya perbaikan kurikulum pendidikan yang lebih memfokuskan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa.
Menurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
ReplyDeletedengan adanya penilaian tentang kreatifitas siswa ini dapat melatih siswa dalam berkreasi dan berinovasi, seta dapat melatih kepercayaan diri siswa serta dapat membiasakan diri untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. karena kreatifitas ini tidak menutup batas untuk siswa dalam berinovasi.
impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
ReplyDeleteApat melatih siswa bepikir ke arah yg lebih inovatif yang dapat mengedepakan terpenuhinya kriteria SMART dan akan melatih kepercayaan diri siswa.
Menurut anda, impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
ReplyDeletemenurut saya yang sangat mungkin muncul dari dampak penilaian ini adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah atau menjawab soal jadi lebih kreatif, jawaban yang tersampaikan lebih luas dan detail , siswa tidak melulu menjawab soal dengan cara konvensional lagi yang harus menyesuaikan dengan jawaban buku, namun mampu berpikir lancar, detail dan luwes
impact apa yang sangat mungkin muncul dengan dilakukannya penilaian kreativitas ini?
ReplyDeletemenurut saya impact yang muncul dapat bagi guru dan siswa dimana bagi guru yaitu guru dapat mengetahui tingkat tingkat kreatifitas siswa-siswanya, selanjutnya tersedianya suatu instrumen penialian yang dapat digunakan guru untuk menialia kreatifiats siswa yang dapat dia modifikasi sesuai dengan mateir pembelajaran yang akan dipelajari. kemudian bagi siswa siswa akan terpacu untuk dapat memenuhi indikator-indikator pencapaian kreatifitas dari penilaian tersebut sehingga secara tidak langsung siswa akan mengalami peningkatan dalam kemapuan kreatifitasnya
Menurut anda, apakah rubrik penilaian yang saya susun ini sudah meng-cover indikator kreativitas yang saya pilih? Berikan alasan.
ReplyDelete.
menurut pendapat saya rubrik yang rini buat sudah dapat mengcover dari ketiga aspek kogntif, psikomotorik, dan afektif. Namun seperti yang disampaikan fanny di atas bahwa belum terlihat dengan jelas landasan dalam membuat soal-soal atau penilaian pada indikator tersebut. Sebaiknya dijabarkan dulu KI, KD, dan Indikatornya serta Aspek berpikir kreatifnya agar pembaca menajdi tahu indikator pembelajaran berpikir kratif seperti apa yang ingin dicapai serta perancangan rubrik yang sudah dikaitkan dalam materi kimia.
saya sependapat dengan rini alfiah. bahwasanya kreatifitas berpengruh terhadap kepribadian siswa. namun kepribadian akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan sempurna jika suasana belajar yang kondusif, dan keadaan psikis siswa yang bagus.
ReplyDelete