MATERI 7 : TREND ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM PEMBELAJARAN
Kita tidak sadar bahwa perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Sains) terjadi dengan cepat. Perkembangan IPTEKS tidak hanya terjadi di dunia industri, ekonomi, politik, lingkungan, akan tetapi juga telah merambah ke dunia pendidikan. Perkembangan IPTEKS yang diiringi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi akan membawa kemanfaatan bagi semua orang yang menggunakan teknologi tersebut.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari perkembangan IPTEKS, salah satunya yakni dalam dunia pendidikan. Peran IPTEKS dalam dunia pendidikan diantaranya dapat memudahkan guru untuk
mengakses sumber belajar melalui internet. Meskipun begitu, hadirnya teknologi mutakhir dalam dunia pendidikan dirasa masih sangat minim ditemukan terutama di Indonesia.
Salah satu teknologi mutakhir yang dapat diterapkan pada dunia pendidikan yakni teknologi artificial intelligence atau sering disebut sebagai kecerdasan buatan. AI (Artificial Intelligence) merupakan teknologi yang dapat digunakan manusia sebagai asisten bergerak layaknya robot namun keberadaannya berupa tampilan virtual dalam suatu sistem komputer. AI dapat diibaratkan sebagai otak suatu robot.
Teknologi AI adalah salah satu bentuk kemajuan yang sangat pesat dari perkembangan IPTEKS di dunia. Teknologi AI masih sangat luas cakupannya sehingga pemanfaatannya jugabermacam-macam di berbagai bidang. Dunia pendidikan adalah salah satu bidang yang dapat mengadopsi adanya teknologi AI. Beberapa pendapat dikemukakan oleh para ahli tentang teknologi AI. Luckin et al., (2016, p. 14) berpendapat bahwa AI sebagai suatu sistem komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan dunia melalui kemampuan-kemampuan tertentu dan perilaku intelijen yang kita sadari seperti manusia pada umumnya. Hal tersebut dikuatkan oleh Colen (1997) yang menyatakan bahwa artificial intelligence merupakan teori yang mendasari tentang mekanisme suatu kecerdasan serta metode empirik untuk membangun dan menguji kemungkinan-kemungkinan model dalam mendukung suatu teori. Artificial intelligence adalah cara agar komputer mampu melakukan serangkaian tes berpikir yang dimiliki oleh manusia dan hewan (Millington & Funge, 2009, p. 7). Teknologi juga diadopsi dalam dunia permainan (game).
Berbeda dari pendapat-pendapat sebelumnya, Russel dan Norvig (2010, p. 2), membagi pengertian AI ke dalam empat kategori. Pertama, yakni thinking humanly, menyatakan bahwa teknologi AI merefleksikan pemikiran manusia dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti memecahkan masalah, pengambilan keputusan, dan tindakan lain. Kedua, acting humanly yang berarti bahwa AI adalah suatu mesin yang mampu menampilkan kegunaan dengan melibatkan kemampuan intelijen pada saat ditampilkan oleh manusia, serta mampu berbuat sesuatu saat ini yang memiliki kualitas lebih baik dari manusia. Ketiga, thinking rationally yang berarti bahwa AI mampu mengkoordinasikan kemampuan-kemampuan mental melalui komputasi model. Keempat, acting rationally menunjukkan bahwa AI dirancang untuk menciptakan agen yang cerdas melalui penciptaan menggunakan sistem yang canggih.
Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli-ahli tersebut, maka dapat ditarik sintesis bahwa teknologi AI merupakan teknologi yang menciptakan sebuah sistem dan memungkinkan komputer sebagai salah satu mediumnya dalam rangka melakukan proses interaksi dan memudahkan manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Artificial intelligence memberikan kemudahan kepada manusia apabila keberadaannya dimaksimalkan untuk hal-hal positif. Haugeland (1996) berpendapat bahwa AI merupakan mind design yang artinya mencitpakan sistem yang mirip dengan cara kerja otak manusia. Beberapa landasan dalam penciptaan AI dijelaskan oleh Russel dan Norvig (2010, p. 5) sebagai berikut :
a). Filosofi
Beberapa pendapat berspekulasi bahwa mesin mampu bertindak dengan kehendaknya sendiri. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh berbagai pihak tentang perkembangan pesat terhadap teknologi AI. Jangan sampai teknologi ini mengambil alih secara mutlak adanya manusia sebagai makhluk sosial dan khalifah di muka bumi ini.
b). Matematika
Para filusuf dunia meyakini bahwa terdapat hal mendasar mengenai munculnya ide terhadap AI, namun lompatan terhadap sains diperlukan perumusan matematis yang tinggi, meliputi tiga hal fundamental, yakni: logika, komputasi, dan probabilitas. Artinya bahwa penemuan AI ini tidaklah lepas dari perhitungan-perhitungan ilmu matematis untuk membuat AI menjadi sebuah sistem yang bermanfaat bagi keperluan manusia. Pengembangan AI membutuhkan algoritma yang cukup rumit untuk dipelajari, sehingga ilmu matematika memberikan peran praktis terhadap pengembangan tekbologi AI di masa mendatang.
c). Ekonomi
Banyak orang berpikir bahwa ekonomi adalah selalu tentang uang, namun para ekonom berpendapat bahwa mereka senantiasa mempelajari bagaimana orang-orang mengambil keputusan yang mengarahkan mereka pada hasil yang lebih menjanjikan. Pernyataan tersebut bermaksud memberikan penjelasan kepada semua orang bahwa untuk menghasilkan uang atau outcome yang menjanjikan, maka diperlukan usaha dan analisis yang kuat. Perkembangan ekonomi sedemikian rupa diprediksi akan memunculkan riset-riset lebih lanjut mengenai pengembangan AI dalam menganalisis, memonitor, serta berperan dalam pengambilan keputusan secara rasional.
d). Neurosains
Neurosains merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang sistem syaraf manusia, baik syaraf di seluruh tubuh maupun syaraf yang ada pada otak manusia. Pengembangan teknologi AI diprediksi akan mengadopsi perkembangan keilmuan tentang neurosains yang nantinya akan meningkatkan kinerja dan kualitas dari AI dalam berbagai bidang. Otak dan komputer digital adalah dua hal yang sangat berbeda, namun otak manusia jauh lebih canggih dari komputer manapun di dunia ini. Pernyataan tersebut bisa saja terbantahkan jika di masa mendatang dikembangkan teknologi AI yang mampu menyaingi otak manusia bahkan mengungguli otak manusia. Pengembangan teknologi AI ini harus dikaji secara ketat dan mendalam agar dampak negatif secara global dapat dicegah sejak dini.
e). Psikologi
Beberapa riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model komputer dapat digunakan untuk menuntun memori psikologi, bahasa, dan kemampuan berpikir logika secara berturutturut. Pernyataan tersebut memberikan indikasi bahwa teori kognitif seharusnya seperti sebuah program komputer yang di dalamnya mengandung berbagai mekanisme pemrosesan informasi dan beberapa fungsi kongitif dilibatkan di dalam proses tersebut. Hal inilah juga menjadi pertimbangan mendasar di dalam mengembangkan teknologi AI terutama dalam hal pemroses informasi dalam sistem otak manusia.
f). Teknik Komputer
Hal yang diperlukan agar penerapan AI berjalan sukses ada dua, yakni inteligensi dan benda.Perkembangan komputer dari waktu ke waktu semakin canggih dengan indikasi meningkatnya kapasitas memori, kecepatan, serta akurasi data yang dihasilkan. AI juga dikendalikan oleh seberapa dalam dan canggih dari software yang ada pada sebuah komputer, yang menyuplai sistem operasi, bahasa pemrograman, serta alat-alat yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu program. Semakin canggih komputer tersebut, maka program yang dihasilkan akan semakin baik, sehingga tingkat kecerdasan dari AI akan meningkat.
g). Teori kontrol dan masalah keamanan
Suatu teknologi harus dikontrol dan dapat diawasi dengan baik. Keamanan yang ditanamkan pada teknologi tersebut juga harus aman sehingga tidak semua orang dapat mengakses dan mengoperasikannya. Kalkulus dan matrik aljabar adalah dua alat dalam teori kontrol. Melalui
B. PERAN AI DALAM PENDIDIKAN
Dalam pendidikan AI sangat berperan dalam menyampaikan segala informasi dan pengelaman belajar yang akan membuat peoses belajar mengajar lebih efektif. Dengan menggunakan media-media pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik artificial intelligence, pebelajar/learner dapat belajar tanpa harus berhadapan langsung berhadapan dengan guru, dan informasi dalam media-media pendidikan tentunya akan lebih mempermudah dan meringankan tugas guru/pendidik dalam mentransformasikan ilmu dan pengalaman belajar mereka terhadapa peserta didik. Jadi dapat pula dikatakan bahawa aplikasi kecerdasan buatan dalam bidang pendidikan yang bertindak sebagai partner bagi pelajar atau mahasiswa dalam mempelajari suatu bidang.
AI dalam mengambil keputusan dalam bidang pendidikan bagi pimpinan lembaga pendidikan akan lebih mempermudah baginya karena data, basis dan pebetahuan informasi yang diperoleh akan lebih akurat dari pada secara manual. Kepala sekolah misalnya, akan lebih mudah dan lebih tepat dalam mengambil keputusan dan kebijakan untuk meningkatkat kualitas pembelajaran dari data yang diperoleh dari sistem AI
Berikut hal-hal yang bisa AI lakukan di bidang
pendidikan:
Pembelajaran yang lebih cerdas
Pembelajaran
dalam sistem AI ini merupakan pembelajaran yang dipersonalisasi sehingga
meningkatkan pengalaman belajar siswa. Pembelajaran AI dalam sistem individual
ini menunjukkan bahwa hal ini dapat meningkatkan fokus siswa. Pasalnya, AI
memiliki kemampuan untuk mengajar siswa secara individu dan mengenali area yang
dibutuhkan untuk menemukan cara pengajaran yang tepat pada siswa melalui
kecerdasan buatan tersebut.
Misalnya, jika teknologi ini tahu kamu tertarik dengan
mobil balap, maka itu yang akan digunakan sebagai analogi atau contoh untuk
memahami materi pelajaran.
Identifikasi bila siswa tak mengerti
Kecerdasan
AI bisa mengidentifikasi konsep seperti apa yang tidak dipahami oleh siswa.
Sehingga nantinya AI bisa melakukan penyesuaian untuk menemukan cara baru dalam
membantu pembelajaran siswa.
Blackboard,
salah satu alat di bidang pendidikan kini banyak digunakan perguruan tinggi.
Sebuah platform online ini digunakan para profesor untuk merilis catatan, pekerjaan
rumah, kuis, dan tes, dan memungkinkan siswa mengajukan pertanyaan dan tugas
untuk penilaian. Alat ini juga bisa mengidentifikasi alasan di balik ketidak
pahaman siswa.
Menilai tugas
Manfaat
lain dari program AI yaitu menilai kedua pilihan ganda dan pertanyaan dengan
jawaban singkat. Ke depannya, AI juga bisa menilai pertanyaan esai. Oleh sebab
itu, para guru tidak perlu lagi menghabiskan waktu mengerjakan tugas menilai
setiap jam karena guru dapat lebih berkonsentrasi pada pengajaran dan interaksi
satu lawan satu saja. Siswa juga mendapat hasil nilai langsung melalui AI. Mereka
tak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan nilai mereka. Siswa juga
akan menuai keuntungan dari guru yang memiliki waktu tambahan untuk proses
belajar dan mengajar.
Saat ini di
Indonesia contoh penerapan AI learning yakni belajar dengan menggunakan
aplikasi QUIPPER dan ruang guru
Kebutuhan
akan penggunaan kecerdasan buatan semakin meningkat seiring dengan besarnya manfaat
yang didapatkan. Intelligent Tutoring System (ITS) merupakan satu tipe dari
sistem kecerdasan buatan yang menangani masalah pembelajaran atau pelatihan.
Keuntungan utama digunakannya ITS ini dibandingkan dengan metode yang sering
digunakan adalah terciptanya suatu pembelajaran yang lebih efektif.
Dalam hal
ini pengguna dituntut tidak hanya memberikan jawaban-jawaban dari permasalahan
yang ada dengan benar saja, namun dengan efektif pula, sesuai dengan solusi
optimal yang diciptakan oleh sistem kecerdasan buatan yang ada. Sehingga akan
membantu user di dalam pembelajaran masalah dengan
sangat baik. ITS yang mana didalamnya memuat suatu
metode dari sistem kecerdasan buatan akan menghasilkan suatu solusi yang
optimal dari permasalahan yang ada. Berdasarakan solusi optimal tersebut,
jawaban langkah-langkah yang telah diinputkan akan dibandingkan. Kemudian
dengan menggunakan algoritma yang ada, akan dihasilkan suatu keluaran apakah
jawaban yang diinputkan sudah efektif atau masih belum.
ITS juga
memberikan suatu keluaran berupa evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan oleh
pengguna, dimana acuan yang didapatkan diperoleh pada saat pengguna melakukan
uji coba. Konsep ITS tidak hanya berguna untuk menyelesaikan masalah saja namun
juga berguna sebagai suatu sistem yang memberikan evaluasi atau saran kepada
pengguna di dalam menyelesaikan masalah. Dalam proses pembelajaran, ITS dapat
menerapkan berbagai macam metode pembelajaran yang ada. Pada implementasinya,
pemilihan metode pembelajaran akan mempengaruhi jenis teknologi apa yang
nantinya akan digunakan pada ITS tersebut.
ITS memiliki begitu banyak
efektifitas bagi para pelajar, terutama dalam mengenal dan membiasakan diri
dengan dunia teknologi dan alat pembelajaran yang modern. Tetapi sepertinya,
metode ini belum cocok untuk diterapkan di Indonesia, karena ITS tentunya hanya
dapat disediakan untuk sekolah-sekolah yang elit, yang sudah memiliki kemampuan
untuk menyediakan sarana pembelajaran ini. Sedangkan seperti yang kita lihat,
sekolah-sekolah di Indonesia belum seluruhnya memiliki kemampuan yang cukup
dalam menyediakan sarana ini. Seharusnya, program ini sudah diberlakukan untuk
seluruh sekolah di Indonesia agar seluruh pelajar di Indonesia tidak akan
canggung lagi saat berhadapan dengan teknologi khususnya komputer di masa-masa
yang akan datang. Sebenarnya ini adalah tanggungan pemerintah untuk memajukan
pendidikan dan pengetahuan umum para generasi muda di Indonesia. Semoga di
masa-masa yang akan datang, pemerintah sudah sanggup untuk menyediakan program
ini untuk seluruh sekolah di Indonesia.
Segala sesuatu yang diciptakan di dunia ini tentu memiliki tujuan. Begitu pula dengan penciptaan berbagai kecerdasan buatan yang bisa anda temukan di sekitar anda saat ini. Tujuan dari penciptaan teknologi ini tentu saja tidak terlepas dari manfaat yang bisa didapatkan atau dirasakan oleh sang penciptanya dam juga untuk manusia yang ada di dunia ini.
Adapun beberapa manfaat yang bisa diberikan oleh kecerdasan buatan tersebut, antara lain:
- Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
- Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
- Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
- Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
- Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
- Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) saat ini sudah mulai banyak digunakan dalam berbagai aplikasi digital. Penggunaannya tersebut tidak terlepas dari dampak yang bisa diberikannya.
Tidak bisa dipungkiri memang kalau AI memiliki peranan yang sangat penting, baik dan bermanfaat untuk manusia. Namun apakah penggunaan AI ini tidak memiliki dampak buruk? Jelas saja punya. Lantas, apa saja dampak buruknya? Mari kita lihat efek yang bisa ditimbulkan dari AI itu sendiri di bawah ini:
- Sempitnya lapangan kerja.
- Mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan disertai angka-angka.
- Krisis teknologi, berbagai krisis yang melanda dunia abad ini terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses adaptasi dan integrasi tidak perlu dilakukan, akibatnya terhadap individu ialah technostress, penyakit urban serta penyakit peradaban.
- Habisnya sumber daya.
- Timbulnya cuaca extrim diakibatkan industri mesin merajalela.
- Pencemaran lingkungan.
- Lingkungan informasi juga akan menimbulkan problem karena pertumbuhannya yang sangat cepat, melampui daya serap dan daya olah manusia.
Untuk kedepannya nanti, seharusnya Artificial Intelligence lebih dapat mendeteksi mana hal yang baik dan mana hal yang buruk, sehingga teknologi dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Sehingga tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang melek teknologi namun merem akhlak.
Referensi :
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/artikel-berita/7851-ini-pentingnya-kecerdasan-buatan-di-bidang-pendidikan
https://duniapendidikantik.blogspot.com/2014/06/penerapan-kecerdasan-buatan-dalam-dunia.html
file:///C:/Users/USER/Downloads/Implementasi_Artificial_Intelligence_Dal.pdf
http://www.huntfacts.com/teknologi/mengenal-artificial-intelligence-trend-teknologi-pembangun-masa-depan/
Pertanyaan :
1. Menurut anda cocokkah AI learning/ITS diterapkan di Indonesia ?(mengingat negara luar telah mulai mengembangkan dan menguji cobanya) jelaskan alasannya!
2. Menurut anda sebagai guru dan researcher to be apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi era AI?
3. Menurut anda bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari penerapan AI ?
menurut saya untuk 10-20 ke depan AI akan sangat cocok di terapkan di Indonesia, tetapi dengan keadaan Indonesia sekarang, dimana listrik belum merata sehingga penggunaan AI ini belum maksimal. tentunya, kita akan sangat terbantu jika AI ini dapat diterapkan di segala bidang yg ada di Indonesia.
ReplyDeletemenurut saya yg paling penting adalah kita harus mempersiapkan diri dalam bentuk penguasaan ilmu dan teknologi yang lebih tinggi untuk mampu bersaing dan kita harud bijak dalam menggunakan AI
terimakasih atas tanggapan rina, saya sependapat bahwa yg paling penting adalah kita harus mempersiapkan diri dalam bentuk penguasaan ilmu dan teknologi yang lebih tinggi untuk mampu bersaing dan kita harud bijak dalam menggunakan AI. nah menurut anda nih ya, lagkah konkret yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan diri ini langkah seperti apa? terutama pada bidang pendidikan dan pembelajaran kimia, bisa tlong anda jelaskan?
Deletesaya sependapat dengan kak rina mengenai permasalahan ini menurut saya juga AI cocok diterpakan diindonesia saat ini. bahkan jika kita memperkirakan 10-20 tahun kedepan indonesia haruslah sudah siap bersaing untuk menggahadapi perkembangan AI ini kalau tidak kita akan tertinggal oleh negara lain. maka mau tidak mau masyarakat inidensia haruslah sudah melek dengan teknologi ini.
Deletesaya setuju dengan pendapat-pendapat teman-teman di atas, nah kalau untuk dampak negatifnya tergantung pribadi masing-masing
DeleteMenurut saya AI bisa diterapkan di Indonesia, namun cocok atau tidaknya dapat dilihat dari segi lainnya seperti, sosial, ekonomi, psikologis, intelektual, dll. Kalau dari segi intelektual sangat cocok karena Indonesia membutuhkan tenaga pengajar yang memiliki intelektual yang sangat baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun dari sisi psikologis, anak anak di Indonesia cendrung memiliki sikap acuh terhadap pembelajaran dan gaduh dalam pembelajaran, sehingga AI dirasa belum mampu untuk mengajarkan budi pekerti kepada anak-anak di indonesia, karena seorang guru saja yang memiliki emosional masih belum mampu mngendalikannya. Lalu segi ekonomis, tentu penggunaan AI untuk menggantikan tenaga manusia memerlukan biaya yang besar, sedangkan sekolah di Indonesia masih sangat banyak belum memeiliki teknologi, bagaimana mampu dalam menerapkan AI.
ReplyDeleteSaya sependapat dengan kak fanny bahwa AI bisa diterapkan di Indonesia, namun cocok atau tidaknya dapat dilihat dari segi lainnya seperti, sosial, ekonomi, psikologis, intelektual, dll. Kalau dari segi intelektual sangat cocok karena Indonesia membutuhkan tenaga pengajar yang memiliki intelektual yang sangat baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Deletesaya akan menjawab permasalahan yang pertama, saya stuju dengan saudari rina bahwasanya untuk saat ini kita masih belum siap, tapi untuk beberapa tahun ke depan bisa jika penggunaan listrik dan digital telah merata, seiring juga dengan yang telah dilakukan pemerintah untuk persiapan revolusi 4.o, dengan adanya roadmap 4.0 sehingga mempermudah kita untuk menghadapi revolusi 4.0 gambaran-gambaran yang harus dilewati dan cara-cara melatih diri untuk menghadapi revolusi. 40 AI ini. Masyarakat Indonesia sebenarnya sudah mulai terbiasa menggunakan teknologi digital, namun belum memanfaatkannya secara optimal dalam hal produktivitas guna mengembangkan ekonomi di Indonesia. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan karakteristik dan bentuk-bentuk perkembangan teknologi saat ini agar dapat memanfaatkannya secara maksimal dan menyiapkan langkah-langkah antisipati yang tepat.
ReplyDeleteuntuk permasalahan yang ketiga, kemajuan dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia. menurut Bill Gates, Bos Microsoft ini menyampaikan bahwa saat ini AI sedang bekerja untuk menciptakan kehidupan yang lebih produktif dan kreatif bagi manusia. Ketika berbicara mengenai potensi orang-orang kehilangan pekerjaannya diakibatkan oleh perkembangan teknologi. Nah, sebagian dari kita mungkin familiar dengan kalimat, "technology provides more than it takes". Itulah yang dimaksud Bill Gates ketika ia menyatakan bahwa tidak perlu khawatir karena teknologi akan menghasilkan banyak kesempatan jika kita melihat dari perspektif yang lebih besar. salah sataunya kita akan berlomba-lomba untuk melatih skill baik dengan mengambil khursus atau les yang mendukung revolusi 4.0 di bagian otomotif karna akan berhubungan dengan robot-robot yang pasti akan mengalami kerusakan. atau bisa juga dengan meningkatkan ilmu tanpa bosan mengikuti perkuliahan sesuai dengan kebutuhanperkembangan AI agar nantinya tidak kehilangan pekerjaan saat AI dan RI 4.0 telah berkembang
saya setuju dengan kakak melda bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia. menurut Bill Gates, Bos Microsoft ini menyampaikan bahwa saat ini AI sedang bekerja untuk menciptakan kehidupan yang lebih produktif dan kreatif bagi manusia. Ketika berbicara mengenai potensi orang-orang kehilangan pekerjaannya diakibatkan oleh perkembangan teknologi.
DeleteMenjawab pertanyaan no3
ReplyDeletePerlu adanya penanggulangan atas meretasnya dampak negatif dalam penerapan AI di bidang teknologi :
1. Dengan diberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara menggunakan teknologi yang baik dan tidak melanggar etika, sehingga teknologi dapat digunakan sebagai alat informasi yang dapat menopang keberlangsungan hidup manusia.
2. Memblokir situs-situs yang dapat mengantarkan pada hal negatif sebagai antisipasi untuk memfilter diri sendiri dan orang lain.
3. Menggunakan teknologi sebaik mungkin dengan mengakses situs-situs yang bernilai positif dan mempunyai nilai pendidikannya.
4. Tetap menjaga diri agar tidak mudah terpengaruh oleh berbagai penawaran yang ditawarkan oleh situs tertentu tanpa mengetahui manfaatnya.
5. Mengatur waktu penggunaan teknologi agar tidak memunculkan rasa candu.
6. Tidak terlalu mengekspos berbagai kegiatan harian Anda karena akan memunculkan kesempatan bagi para orang jahat yang mengambil keuntungan dari hal tersebut.
7. Berinternetlah dengan sehat. Maksudanya berinternet sesuai dengan kebutuhan yang Anda butuhkan. Jangan berlebihan.
Demikian, supaya kita semua senantiasa bijak dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Karena apapun yang ada tentu ada dampak positif dan negatif yang sudah semestinya bisa kita kelola.
sedikit menambahkan jawaban kak rahma widia cara mengatasinya yakni memfilter atau bisa juga menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dengan penerapan nalar/sistem kognisi individu itu sendiri, sehingga kecanggihan yang semakin hari semakin baik ini tidak membawa dampak negatif bagi pengguna nantinya. (intinya, tetap gunakan teknologi tapi hanya sebagai alat bantu bukan sebagai main tool untuk setiap kegiatan)
Deletekeadaan indonesia yang pemerataan pembangunannya masih rendah belum bisa dilaksankan seutuhnya. peran guru dikelas belum bisa digantikan dengan keberdaan robot. namun jika digunakan untuk mendukung dan membantuu proses pembelajaran akan sngat baik. namun kita perlu melihat kemampuan yang dimiliki.
ReplyDeleteseorang guru dalam menghadapi abad 21 haruslah bisa dan mampu mengikuti perkembangan zaman, menggunakan IT dalam proses pembelajaran, inti nya mampu menciptakan suasana dan iklim belajar "terkini".
sependapat dengan yang dikemukan oleh dani bahwa keadaan indonesia saat ini yang pemerataan pembangunannya masih rendah belum bisa dilaksankan seutuhnya. peran guru dikelas belum bisa digantikan dengan keberdaan robot. namun jika digunakan untuk mendukung dan membantuu proses pembelajaran akan sngat baik. namun kita perlu melihat kemampuan yang dimiliki.
Deleteseorang guru dalam menghadapi abad 21 haruslah bisa dan mampu mengikuti perkembangan zaman, menggunakan IT dalam proses pembelajaran, inti nya mampu menciptakan suasana dan iklim belajar yang kondusif dan terdepan
Menurut anda bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari penerapan AI ?
ReplyDeletesebagai contoh dampak negatif dari AI dipembelajaran yaitu seperti terjadinya miskonsepsi materi. kemudian bagaimana kita mengatasinya? salah satunya kita bisa menyediakan kolompertanyaan yang dapat langsung berhubungan dengan hp/leptop si guru.
saya sependapat dengan kak Nelly, tentang "keadaan indonesia saat ini yang pemerataan pembangunannya masih rendah belum bisa dilaksankan seutuhnya. peran guru dikelas belum bisa digantikan dengan keberdaan robot. namun jika digunakan untuk mendukung dan membantuu proses pembelajaran akan sngat baik. namun kita perlu melihat kemampuan yang dimiliki.
ReplyDeleteseorang guru dalam menghadapi abad 21 haruslah bisa dan mampu mengikuti perkembangan zaman, menggunakan IT dalam proses pembelajaran, inti nya mampu menciptakan suasana dan iklim belajar yang kondusif dan terdepan".
agar IT dapat terlaksana dengan baik fasilits nya harus lengkap sesuai yang diperlukan.